Senin, 22 Agustus 2016

PERDAMAIAN


Pembangunan perdamaian yang sudah dilaksanakan pada workshop internalisasi nilai budaya damai pada komunitas remaja/pemuda telah memberikan hasil yang cukup mengagumkan sehingga secara umum kualitas perdamaian di Madura mulai lebih baik. Namun upaya untuk membangun perdamaian yang sangat baik itu bukanlah hal yang mudah. Hal ini disebabkan mediator perdamaian masih kurang, sehingga ia bisa menghadapi masalah internal yang cukup mendasar dan bersifat kompleks. Akan tetapi berdasarkan kenyataan ini, para mediator damai mempunyai permasalahan pokok yang dihadapi para mediator, yakni para mediator damai itu terdiri dari dua kalangan yaitu SMA dan MAHASISWA, sehingga para mediator damai mengalami kesulitan dalam menentukan waktu untuk mengadakan pertemuan.
Banyak dari warga khususnya di Madura yang belum bisa menikmati indahnya perdamaian karena banyak hal yang mempengaruhinya, diantaranya disuatu desa di Madura terjadi perselingkuhan dan carok. Hal itu disebabkan karena pewarisan tanah yang menurutnya tidak adil.
Masalah semacam itu merupakan masalah yang sering terjadi di kalangan keluarga yang kurang menciptakan perdamaian,dan masalah seperti itu akan selalu timbul apabila salah satu dari keluarga tidak menciptakan perdamaian. Jika perdamaian tidak optimal, maka seseorang sangat sulit untuk menciptakan perdamaian dan yang menjadi pokok permasalahan hanyalah pewarisan tanah. Namun dari komponen-komponen tersebut, para mediator damai akan mencoba untuk memecahkan konflik yang terjadi itu, sehingga hal-hal semacam itu dapat segera terhapuskan dikalangan masyarakat terutama di pulau Madura.
Masalah atau konflik yang terjadi di pulau Madura itu hanya karena tidak sesuainya antara system keluarga dengan keluarga yang lain, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Hal itu dapat dilihat dengan ketidak akraban yang berkurang dalam sebuah keluarga. Setiap tahunnya konflik yang terjadi di Madura sudah mulai membaik. Hal itu disebabkan karena keberhasilan pada mediator damai dalam menjalankan amanah yang diberikan kepadanya.

BUDAYA DAN DAMAI ITU PENTING

Pagi itu, Saya tidak bisa mengungkap indahnya bersatu,menciptakan persahabatan, menciptakan persatuan, dan tidak bisa menciptakan perdamaian.Setelah Engkau datang di depan mata Saya,Saya kemudian tersenyum terharu akan semua yang Engkau lakukan terhadap saya.
Waktu itu, Saya dan Farid pergi ke suatu tempat dimana tempat itu sangat sepi,sunyi tanpa ada bunyian sama sekali. Yang Saya dengar hanya kicauan burung yang merdu di atas pohon yang rindang. Saya dan Farid berjalan mengikuti arah jalan yang sepi itu, dan akhirnya Farid mendengar sebuah suara disuatu rumah,kemudian Saya dan Farid bergegas untuk menghampiri rumah tersebut.
Akan tetapi,ditengah perjalanan menuju rumah tersebut,ada seseorang yang menghalang-halangi Saya  untuk menghampiri rumah tersebut. Kemudian,Saya dan Farid bertengkar dengan seseorang tersebut.
Ahlan (nama orang yang menghalang-halangi saya) memukul Saya dan juga memukul Farid karena mengendap-endap dirumah itu. Ahlan menyuruh Saya dan Farid untuk pergi meninggalkan tempat itu. Akan tetapi Saya penasaran akan apa yang sedang dilakukan di dalam rumah itu.
Ternyata,setelah Saya mengetahui apa yang sedang dilakukan di dalam rumah itu, kemudian Farid meminta izin kepada Ahlan agar kita bisa menyaksikan acara yang dilakukan didalam rumah itu. Akan tetapi Ahlan masih ragu-ragu untuk mengizinkan kita berdua masuk.
Setelah itu, Saya bercerita kepada Ahlan yaitu tentang budaya yang ada di sekitar kita,bahwasanya dengan kita menyaksikan acara itu, kita bisa bersama-sama untuk menghidupkan budaya-budaya kita yang sudah hampir punah.Dan akhirnya Ahlan mengizinkan Saya dan Farid untuk menyaksikan acara yang sedang dilakukan dirumah itu.
Setelah Saya dan Farid sedang asiknya menyaksikan acara itu,tiba-tiba acara itu sudah hampir selesai. Akan tetapi walaupun Saya tidak menyaksikan dari awal, Saya menemukan Pokok ataupun inti dari apa yang telah dipentaskan dirumah itu. Dimana protocol atau pembawa acara menyimpulkan hal-hal terpenting dari apa yang dipentaskan dalam acara itu.
Kesimpulan yang disampaikan protocol itu ialah sebuah pesan yang dimana pesan itu berbunyi “ Kita disini menginginkan sebuah perdamaian dan juga kita disini ingin menghidupkan budaya, maka kita harus berjuang untuk mewujudkannya.
Pesan itu sangat sama persis dengan acara yang dilaksanakan kita yaitu INTERNALISASI NILAI BUDAYA DAMAI PADA KOMUNITAS REMAJA. Maksudnya ialah kita ini menginginkan dan juga ingin menciptakan perdamaian walaupun kita memiliki perbedaan mencolok,akan tetapi kita mempunyai beribu-ribu cara untuk menciptakan perdamaian itu.
Setelah kesimpulan tadi selesai dibacakan oleh protocol, Saya dan Farid mulai mencoba berfikir tentang betapa pentingnya damai itu. Saya memikirkan tentang sebuah pertanyaan . jika kita ditanya kapan kita harus memulai pembentukan perdamaian itu, tentu kita akan menjawab pembentukan perdamaian itu harus dimulai saat ini.
Setelah kita menyadari , maka kelak kita akan menjadi sosok seseorang yang diharapkan dalam menciptakan perdamaian.
Biarlah kemarin itu menjadi catatan palsu pada diri kita. Kita harus membuka lembaran baru yang sebenarnya yaitu dengan cara menciptakan perdamaian yang kemudian akan menyejarahkan peran dan mengabdikan kesan dalam sebuah perdamaian.
Saya dan Farid menginginkan diri kita ini menjadi pemuda yang luar biasa, yang bisa menghargai perbedaan ras,suku,dan agama, sehingga kita bisa menjadi bentukan dari pola warna yang meyakinkan kesungguhan,kejelian,kerja keras,penuh karya,pro-aktif,kasih sayang,penuh cinta dan tauladan.
Mengingat keinginan itu, Saya dan Farid menjadi rindu akan munculnya sosok dambaan yang dinantikan,sosok cerminan yang pantas untuk meneruskan perdamaian,tatkala rintik ke kanak-kanakan mulai berbeda,dan rintik kedewasaan mulai menyengat dan saatnya kita menjadi pemuda bangsa yang tidak pernah merasa bosan untuk menciptakan perdamaian.
Perdamaian itu sangat penting bagi kita. Karena dengan menciptakan perdamaian, kita bisa menjadi sosok seorang yang tangguh di dalam suatu komunitas.
Akhirnya Saya dan Farid mencari wadah untuk menciptakan perdamaian. Karena Saya telah sadar bahwasanya perdamaian itu bisa menjadikan suatu komunitas kuat, tidak pernah ada pertengkaran diantara kita yang beda ras,suku,bangsa dan agama.
Akhir kata yang terpenting bagi kita jadikanlah perdamaian itu sebagai teman bagi kita,karena teman itu tidak akan sama dengan pacar.
Teman itu tidak pernah mengenal kata mantan. Tidak sama dengan pacar,kalau pacar itu pasti mengenal yang namanya mantan. Setelah menjadi pertengkaran, maka dalam percintaan itu, perdamaian akan hilang.

SEKIAN

Oleh: MOH. KHOLILIH
SMA Muhammadiyah 01 Bangkalan

SALAM DAMAI