Senin, 22 Agustus 2016

BUDAYA DAN DAMAI ITU PENTING

Pagi itu, Saya tidak bisa mengungkap indahnya bersatu,menciptakan persahabatan, menciptakan persatuan, dan tidak bisa menciptakan perdamaian.Setelah Engkau datang di depan mata Saya,Saya kemudian tersenyum terharu akan semua yang Engkau lakukan terhadap saya.
Waktu itu, Saya dan Farid pergi ke suatu tempat dimana tempat itu sangat sepi,sunyi tanpa ada bunyian sama sekali. Yang Saya dengar hanya kicauan burung yang merdu di atas pohon yang rindang. Saya dan Farid berjalan mengikuti arah jalan yang sepi itu, dan akhirnya Farid mendengar sebuah suara disuatu rumah,kemudian Saya dan Farid bergegas untuk menghampiri rumah tersebut.
Akan tetapi,ditengah perjalanan menuju rumah tersebut,ada seseorang yang menghalang-halangi Saya  untuk menghampiri rumah tersebut. Kemudian,Saya dan Farid bertengkar dengan seseorang tersebut.
Ahlan (nama orang yang menghalang-halangi saya) memukul Saya dan juga memukul Farid karena mengendap-endap dirumah itu. Ahlan menyuruh Saya dan Farid untuk pergi meninggalkan tempat itu. Akan tetapi Saya penasaran akan apa yang sedang dilakukan di dalam rumah itu.
Ternyata,setelah Saya mengetahui apa yang sedang dilakukan di dalam rumah itu, kemudian Farid meminta izin kepada Ahlan agar kita bisa menyaksikan acara yang dilakukan didalam rumah itu. Akan tetapi Ahlan masih ragu-ragu untuk mengizinkan kita berdua masuk.
Setelah itu, Saya bercerita kepada Ahlan yaitu tentang budaya yang ada di sekitar kita,bahwasanya dengan kita menyaksikan acara itu, kita bisa bersama-sama untuk menghidupkan budaya-budaya kita yang sudah hampir punah.Dan akhirnya Ahlan mengizinkan Saya dan Farid untuk menyaksikan acara yang sedang dilakukan dirumah itu.
Setelah Saya dan Farid sedang asiknya menyaksikan acara itu,tiba-tiba acara itu sudah hampir selesai. Akan tetapi walaupun Saya tidak menyaksikan dari awal, Saya menemukan Pokok ataupun inti dari apa yang telah dipentaskan dirumah itu. Dimana protocol atau pembawa acara menyimpulkan hal-hal terpenting dari apa yang dipentaskan dalam acara itu.
Kesimpulan yang disampaikan protocol itu ialah sebuah pesan yang dimana pesan itu berbunyi “ Kita disini menginginkan sebuah perdamaian dan juga kita disini ingin menghidupkan budaya, maka kita harus berjuang untuk mewujudkannya.
Pesan itu sangat sama persis dengan acara yang dilaksanakan kita yaitu INTERNALISASI NILAI BUDAYA DAMAI PADA KOMUNITAS REMAJA. Maksudnya ialah kita ini menginginkan dan juga ingin menciptakan perdamaian walaupun kita memiliki perbedaan mencolok,akan tetapi kita mempunyai beribu-ribu cara untuk menciptakan perdamaian itu.
Setelah kesimpulan tadi selesai dibacakan oleh protocol, Saya dan Farid mulai mencoba berfikir tentang betapa pentingnya damai itu. Saya memikirkan tentang sebuah pertanyaan . jika kita ditanya kapan kita harus memulai pembentukan perdamaian itu, tentu kita akan menjawab pembentukan perdamaian itu harus dimulai saat ini.
Setelah kita menyadari , maka kelak kita akan menjadi sosok seseorang yang diharapkan dalam menciptakan perdamaian.
Biarlah kemarin itu menjadi catatan palsu pada diri kita. Kita harus membuka lembaran baru yang sebenarnya yaitu dengan cara menciptakan perdamaian yang kemudian akan menyejarahkan peran dan mengabdikan kesan dalam sebuah perdamaian.
Saya dan Farid menginginkan diri kita ini menjadi pemuda yang luar biasa, yang bisa menghargai perbedaan ras,suku,dan agama, sehingga kita bisa menjadi bentukan dari pola warna yang meyakinkan kesungguhan,kejelian,kerja keras,penuh karya,pro-aktif,kasih sayang,penuh cinta dan tauladan.
Mengingat keinginan itu, Saya dan Farid menjadi rindu akan munculnya sosok dambaan yang dinantikan,sosok cerminan yang pantas untuk meneruskan perdamaian,tatkala rintik ke kanak-kanakan mulai berbeda,dan rintik kedewasaan mulai menyengat dan saatnya kita menjadi pemuda bangsa yang tidak pernah merasa bosan untuk menciptakan perdamaian.
Perdamaian itu sangat penting bagi kita. Karena dengan menciptakan perdamaian, kita bisa menjadi sosok seorang yang tangguh di dalam suatu komunitas.
Akhirnya Saya dan Farid mencari wadah untuk menciptakan perdamaian. Karena Saya telah sadar bahwasanya perdamaian itu bisa menjadikan suatu komunitas kuat, tidak pernah ada pertengkaran diantara kita yang beda ras,suku,bangsa dan agama.
Akhir kata yang terpenting bagi kita jadikanlah perdamaian itu sebagai teman bagi kita,karena teman itu tidak akan sama dengan pacar.
Teman itu tidak pernah mengenal kata mantan. Tidak sama dengan pacar,kalau pacar itu pasti mengenal yang namanya mantan. Setelah menjadi pertengkaran, maka dalam percintaan itu, perdamaian akan hilang.

SEKIAN

Oleh: MOH. KHOLILIH
SMA Muhammadiyah 01 Bangkalan

SALAM DAMAI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar