Rabu, 26 November 2014

MERAJUT MIMPI

   
 





       



        Tak pernah
termimpikan sebelumnya akan dapat bersekolah di SMA MUHAMMADIYAH  Di salah satu SLTA di Bangkalan. Tak pernah
terpikirkan sebelumnya aku dapat lulus di SLTP, dan tidak pernah terbayang
sedikitpun aku sekolah di Bangkalan. Saat lulus SLTP aku tidak yakin dapat
lanjut ke SMA karena keadaan ekonomi keluarga benar-benar terpuruk saat itu.

        Tepatnya saat aku duduk di kelas VIII SLTP,
keluargaku sangat kesulitan untuk membayar SPP di sekolahku. Ayahku hanyalah seorang
petani. Ayahku tidak dapat mencari pekarjaan tetap karena ayahku menempuh
pendidikan hanya sampai SD. Namun, aku akan selalu bersyukur karena ayah masih
bisa menafkahkan kami.
        Aku
ini adalah anak tunggal, anak satu-satunya yang sangat disayangi oleh orang
tua. Walaupun keluargaku pas-pasan, namun keluargaku masih saja memanjakan
diriku.. minta ini dan itu pasti diturutin.
        Saat itu, melihat ayah setiap pagi pergi ke
ladang, ingin rasanya aku membantunya karena aku kasihan melihat ayah kecapekan,
        Suatu
hari pamanku Syafi'e menyuruh ayahku untuk menemuinya di rumahnya dengan be kata
; " Kak Mat, ( Moh.Hasan nama ayahku) kamu akan mendapatkan uang
per-minggu  dari hasil kerja kerasmu dan
saya akan menyetorkan  120 ribu per
minggunya".

Ayahku pun bersyukur kepada ALLAH  karena Allah telah memberikan kemudahan
kepadanya.
       Ayahku
menyimpan sebagian uang itu demi diriku untuk melanjutkan ke SLTA. Dah harapan
orang tuaku ialah Aku tidak boleh sama seperti mereka (sama menjadi petani).
       Setelah beberapa bulan, kurang lebih 3 bulan
setelah ayahku berhasil mengumpulkan uang yang pas-pasan.. Datanglah Temanku
(Sukriyanto) kepada ayahku... Ia berbincang-Bincang sebentar dan memberi tahu
maksud kedatangannya... Kedatangan Sukriyanto itu Untuk mengajak aku untuk
sekolah di Bangkalan. Dan tanpa terduga keajaiban kembali datang kepadaku.
Dengan mudahnya aku bisa merasakan bangku SMA dengan SPP murah.
       Sebenarnya saat itu belum sepenuhnya bertekad
untuk sekolah SMA, tapi melihat jerih payah orang tua untuk menyekolahkanku,
aku jadi ingin membahagiakan mereka. Pak Hasanuddin guru SlTP ku dulu
mengenalkan aku tentang kebahagiaan dihari tua. Katanya seperti perkataan
pepatah " BERAKIT-RAKIT DAHULU BERENAG-RENANG KETEPIAN". Proses pembelajaran
itu memang sulitnya di awal akan tetapi suatu saat akan memperoleh hasil yang
sangat besar.          




Tidak ada komentar:

Posting Komentar